"Itu rasanya sama saja seperti rokok. Kapur sirih saja, sama pinang tidak usah pakai tembakau lalu dikunyah begitu saja. Jangan merokok," kata Tibo, panggilan akrab pria kelahiran Papua ini seusai jumpa pers di Yayasan Jantung Indonesia, Kamis (24/11/2011).
Berkat kebiasaan uniknya itu, Tibo merasa tidak butuh untuk coba-coba merokok. Kalau kebanyakan perokok menghisap tembakau hanya agar merasa rileks dan meredakan stres, Tibo mengaku juga bisa mendapatkan efek tersebut dengan mengunyah pinang dan kapur sirih.
Kebiasaan ini merupakan tradisi sebagian warga Papua yang diwariskan turun temurun dalam keluarganya. Tak mengherankan jika kemudian ia mengatakan, keluarganya adalah keluarga yang bebas asap rokok karena semuanya pilih mengunyah kapur sirih daripada merokok.
Seperti yang pernah diberitakan detikHealth sebelumnya, dauh sirih seperti yang sering dikunyah Tibo adalah antiseptik alami yang baik untuk kebersihan rongga mulut. Rutin mengunyah sirih disebut-sebut bisa mencegah bau mulut serta risiko sakit gigi.
Sementara itu, endapan kapur yang biasanya dikunyah bersama daun sirih juga kemiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi. Diyakini, kapur yang dalam Bahasa jawa dikenal dengan istilah 'enjet' ini bisa membantu menjaga kekuatan gigi dan tulang.
Satu-satunya efek samping dari mengunyah kapur sirih mungkin hanya air ludahnya yang berubah menjadi kemerahan. Bukan karena kapur maupun sirihnya, melainkan karena kandungan arecoline dalam buah pinang yang memang bisa memberi warna merah pada air ludah.
Baca juga beberapa artikel terkait berikut ini :
0 komentar:
Posting Komentar